Sabtu, 11 Mei 2013

Wisata Agro di Nangorak Kabupaten Sumedang

Tempat wisata yang menjanjikan kedekatan dengan alam semakin semarak. Banyak yang menyajikan dengan ke-khas-an masing-masing. Ada yang mengajak pengunjungnya menikmati kedekatan dengan sapi, maksudnya pengunjung diberi kesempatan membelai sapi plus kesempatan belajar memerah susu dari si sapi, asik juga. Ada yang khusus menyajikan kemewahan ber-strawberry-ria. Disini pengunjung langsung berinteraksi dengan sang tanaman, memetik dan menikmati buah strawberry langsung dari pohonnya. Ada juga tempat yang mengijinkan pengunjung untuk pesta duren gratis, dengan syarat tidak boleh ada yang dibawa keluar wilayah wisata tersebut. Dan lain-lain, dan lain-lain, dan lain-lain, yang tentunya sangat positif jika dilihat dari tujuannya yaitu (antara lain) mendekatkan kita ke alam, menikmatinya sambil ikut serta aktif dalam kegiatan didalamnya. Aktif memerah susu, aktif memetik strawberry, aktif membelah duren, yang akan memberi nilai kenikmatan khusus bagi kita, apalagi kalau anak-anak kita pun dilibatkan.
Huma di atas bukit...Sumedang, di Jawa Barat, yang selama ini lebih terkenal dengan “Tahu Sumedang”-nya, juga mempunyai lokawisata alam (agro) yang gak kalah menariknya. Lokasi wisata agro ini terletak di Kampung Nangorak, sebelah selatan kota Sumedang, di ketinggian yang cukup untuk merasakan dinginnya udara sekaligus menawarkan beragam kegiatan alam selain menikmati pemandangan yang wow…


Bagaimana menuju lokawisata ini..?
Panen jagungDari arah barat (Bandung), sekitar 500 meter sebelum alun-alun Sumedang, terdapat perempatan Palasari, dimana jika belok ke kiri akan menuju ke Terminal bus antarkota, dan pada kesempatan ini ambil arah ke kanan. Kondisi sebaliknya jika kita dari arah alaun-alun, maka sekitar 500 meter akan ditemui perempatan tersebut, dan ambil arah kiri. Ikuti jalan utama, dan ikuti tanda petunjuk ke arah Makam Pahlawan Naional Cut Nya’ Dhien. Arah ke lokawisata agro ini memang melewati makam yang juga dikenal sebagai Makam Gunung Puyuh ini. Setelah melewati makam, ikuti terus jalan utama, hingga sekitar 2,5 km akan ditemui percabangan jalan (pertigaan), ikuti arah jalan ke kanan. Jalan ini akan membawa kita langsung ke kawasan lokawisata agro tersebut. Total jarak dari jalan utama Sumedang sampai lokawisata ini sekitar 6 km. Bingung bingung deh… : ) Atau ya cara gampangnya minta tolong ojek yang biasa mangkal gak jauh dari Makam Gunung Puyuh untuk anterin ke lokasi.
Apa yang dapat dinikmati disana?
Kandang penggemukanLokawisata agro di kampung Nangorak ini lebih dikenal dengan nama KAS (berasal dari singkatan Kawasan Agroteknobisnis Sumedang). Terletak diketinggian antara 850 dan 1000 meter dpl, mempunyai medan (kondisi permukaan) yang menarik karena perbedaan ketinggian yang agak mencolok (berkontur rapat), tetapi mempunyai bidang yang cukup datar dibeberapa tempat.
Memasuki kawasan KAS, di kanan dan kiri jalan terdapat beragam tanaman pertanian yang sedang dikembangkan dari sisi benih dan pengolahan pabrik. Pabrik pengolahannya sendiri terletak di bagian timur dari KAS. Masuk semakin dalam, akan ditemui budidaya Domba Garut. Deretan kandang di sisi kanan jalan terbagi menjadi beberapa bagian. Ada kandang bagian penggemukan, ada juga kandang bagian pembiakan. Di sini reproduksi domba dilakukan dengan inseminasi buatan dan “laser puncture”.
GazeboDi sisi kiri dapat terlihat rumah kaca yang cukup luas. Di dalamnya ditanam Melon dengan pengairan sistem drip. Sedangkan di sekeliling rumah kaca terdapat kebun strawberry. Melon dan strawberry secara berkala siap dipanen, dan pengunjung dipersilakan menikmati proses panen tersebut dengan cara-cara yang dipandu oleh penjaga. Sedang dikembangkan juga tanaman berkhasiat obat dengan jumlah sekitar 250 jenis tanaman.
Sedikit mendaki dari daerah rumah kaca, akan ditemui gazebo, yaitu rumah atau pondok tanpa dinding tempat beristirahat. Pondok yang terbuat dari kayu ini dasarnya merupakan anyaman bambu dan berupa panggung dengan ketinggian sekitar 1 meter dari permukaan tanah. Sekitar 15 meter sebelah timur dari gazebo, kolam pemacingan (ikan patin) sudah menunggu. Ini khusus bagi penggemar pancing-memancing. Mau langsung bakar-bakar hasil pancingan juga bisa, alat-alat pemanggang ikan cukup komplit.
Tempat pemancinganJika kenikmatan dalam melakukan berbagai aktifitas di KAS tak cukup sehari, maka tersedia lahan bumi perkemahan di bagian selatan KAS. Di lahan ini, yang merupakan bagian tertinggi dari KAS, dapat dimanfaatkan sebagai tempat camping yang menantang. Lokasi yang berbatasan langsung dengan hutan asli (maksudnya: hutan primer) dan dikelilingi jurang/lembah yang cukup dalam akan memberi tantangan sendiri bagi petualang. Yang jelas, bagi penginap di tenda, harus sedia baju hangat yang cukup tebal dan patok tenda harus cukup handal, karena angin malam yang datang dari arah puncak gunung kenceng banget dan brrrrr…
Gak cukup menantang dengan istirahat di tenda dengan terpaan angin dari Gunung Puncakanjung, yang puncaknya berketinggian sekitar 1400 meter..? Di area perkemahan ini juga tersedia Rumah Pohon..! Wow… Ini tentunya lebih-lebih-lebih asik lagi…
Morfologi permukaan yang beragam dan mempunyai lokasi yang menantang menjadikan lokawisata ini tempat Paralayang yang ideal. Tempat “take off” yang baik dan mengarah ke lembah yang relatif bebas dari gangguan penerbangan, menjadikan KAS salah satu lokasi favorit penggemar Paralayang dari Jakarta, Bandung, dan beberapa kota lain.
Panorama Gunung TampomasDari ketinggian Lokawisata agro KAS ini, saat malam hari, dapat dinikmati pemandangan kota Sumedang dengan beragam kerlip lelampuan jalan dan kendaraan. Dan dipagi hari, pemandangan Gunung Tampomas nun di utara Sumedang dapat juga dinikmati keindahannya, terutama saat awan mulai terbentuk dan mulai menutup puncak Tampomas…

Nih ane kasih gambar gambar pemandangan nya, yang pastinya bikin adeemmmm deh, hehehe













Sumber
Share:

0 komentar: